News

Ahmad Sahroni Telah Resmi Di Nonaktifkan Dari Anggota DPR RI
Ahmad Sahroni Telah Resmi Di Nonaktifkan Dari Anggota DPR RI

Ahmad Sahroni Telah Resmi Di Nonaktifkan Oleh Partai Nasdem Ahmad Sahroni Sebagai Anggota DPR RI, Efektif Mulai 1 September 2025. Keputusan ini di ambil oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, melalui Ketua Umum Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Hermawi Taslim.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari pencopotan Sahroni sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR. Ia kemudian di alihkan menjadi anggota Komisi I, sebelum akhirnya dinonaktifkan.
NasDem menyatakan keputusan tersebut berkaitan dengan pernyataan politis Sahroni yang di nilai menyakitkan dan menyinggung perasaan rakyat, khususnya ketika menyebut pihak-pihak yang ingin membubarkan DPR sebagai “tolol sedunia”. Partai menegaskan bahwa aspirasi rakyat harus menjadi acuan utama, dan pernyataan yang mencederai kepercayaan publik di anggap sebagai penyimpangan dari semangat perjuangan Partai NasDem.
Kontroversi makin memanas usai rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok di jarah massa saat demonstrasi besar pada akhir Agustus. Pelaku penjarahan merusak dan mengambil berbagai barang berharga, dan kini kasusnya tengah diproses oleh pihak kepolisian.
Respons publik di media sosial pun keras. Banyak warganet menilai tindakan Sahroni arogan dan tidak peka, mempertanyakan profesionalitas wakil rakyat yang menyulut kemarahan publik pada saat fitnah dan keresahan masyarakat sedang meningkat.
Penonaktifan Ahmad Sahroni mencerminkan situasi politik yang tegang pasca demonstrasi besar terkait tunjangan DPR. Keputusan NasDem di pandang sebagai langkah tegas merespons isu sentimen publik dan citra partai. Namun, insiden penjarahan rumahnya menunjukkan bagaimana konflik politik bisa bereskalasi menjadi persoalan hukum dan keamanan pribadi.
Penyebab Utama Penonaktifan Ahmad Sahroni Adalah Pernyataannya Yang Di Anggap Menyinggung Perasaan Rakyat
Ahmad Sahroni, politisi Partai NasDem yang di kenal dengan julukan “Crazy Rich Tanjung Priok”, resmi di nonaktifkan dari keanggotaan DPR RI mulai 1 September 2025. Keputusan ini diambil langsung oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem setelah mempertimbangkan sejumlah faktor yang di nilai menimbulkan polemik dan berpotensi merusak citra partai di mata publik.
Pernyataan Kontroversial
Penyebab Utama Penonaktifan Ahmad Sahroni Adalah Pernyataannya Yang Di Anggap Menyinggung Perasaan Rakyat. Dalam sebuah kesempatan, ia menyebut kelompok masyarakat yang mendukung wacana pembubaran DPR sebagai “tolol sedunia”. Ucapan tersebut memicu kemarahan publik karena dianggap arogan, meremehkan aspirasi rakyat, dan tidak mencerminkan etika seorang wakil rakyat.
Partai NasDem menegaskan bahwa setiap kader harus menjaga tutur kata, terlebih ketika menyangkut isu-isu sensitif yang langsung bersinggungan dengan kepentingan masyarakat luas. Ucapan Sahroni dinilai tidak sejalan dengan prinsip partai yang mengutamakan empati, demokrasi, serta penghormatan terhadap aspirasi rakyat.
Dinamika Internal Partai
Selain pernyataannya, faktor internal juga ikut berpengaruh. Sebelum dinonaktifkan, Sahroni lebih dulu dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR, lalu dipindahkan ke Komisi I. Rotasi ini menjadi sinyal bahwa posisinya mulai di geser akibat sorotan publik dan evaluasi kinerja. NasDem akhirnya menilai langkah tegas berupa penonaktifan adalah pilihan terbaik untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
Tekanan Publik dan Demonstrasi
Kontroversi tersebut semakin di perburuk oleh gelombang demonstrasi masyarakat yang marah terhadap berbagai isu terkait DPR. Bahkan, rumah Sahroni di Tanjung Priok sempat dijarah massa, menunjukkan eskalasi ketidakpuasan publik. Kondisi ini membuat NasDem tak punya banyak pilihan selain segera mengambil tindakan demi meredam situasi.
Dengan demikian, penyebab penonaktifan Ahmad Sahroni terutama bersumber dari pernyataannya yang kontroversial, dinamika internal partai, dan tekanan publik. Kasus ini menjadi pengingat bahwa setiap wakil rakyat di tuntut menjaga sikap, serta menunjukkan sensitivitas terhadap aspirasi masyarakat yang di wakilinya.
Sahroni Menegaskan Bahwa Ia Menerima Keputusan Partai Dengan Lapang Dada
Setelah resmi di nonaktifkan dari keanggotaan DPR RI oleh Partai NasDem per 1 September 2025, Sahroni akhirnya buka suara. Politisi yang di kenal dengan sebutan “Crazy Rich Tanjung Priok” itu memberikan tanggapan yang cukup menenangkan meski posisinya sedang berada di bawah sorotan publik.
Menghormati Keputusan Partai
Dalam pernyataannya, Sahroni Menegaskan Bahwa Ia Menerima Keputusan Partai Dengan Lapang Dada. Ia menyebut Partai NasDem adalah rumah politik yang sudah membesarkan namanya, sehingga apa pun langkah yang di ambil pimpinan partai akan ia hormati. Menurutnya, keputusan ini merupakan bagian dari dinamika politik yang harus di jalani seorang kader.
Klarifikasi Pernyataan Kontroversial
Sahroni juga menyinggung soal ucapannya yang menyebut pihak pendukung pembubaran DPR sebagai “tolol sedunia”. Ia mengaku pernyataan tersebut keluar dalam situasi emosional dan tidak di maksudkan untuk merendahkan rakyat secara keseluruhan. “Saya akui kata-kata saya keliru dan menyinggung banyak pihak. Untuk itu saya meminta maaf, terutama kepada masyarakat Indonesia yang merasa tersakiti,” ungkapnya.
Menyikapi Penjarahan Rumahnya
Terkait rumah pribadinya di Tanjung Priok yang sempat di jarah massa, Sahroni mengaku menyerahkan kasus itu sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Ia menyayangkan aksi anarkis tersebut, tetapi tetap berharap masyarakat tidak terprovokasi untuk melakukan kekerasan lebih lanjut.
Fokus ke Kegiatan Sosial
Meski kehilangan jabatannya di DPR, Sahroni mengatakan ia akan tetap aktif di dunia sosial. Ia berencana memperkuat kegiatan yayasan pribadinya yang bergerak di bidang pendidikan dan bantuan untuk masyarakat kecil. Menurutnya, mengabdi kepada rakyat tidak harus selalu melalui jalur politik.
Reaksi Ahmad Sahroni menunjukkan sikap berusaha tenang di tengah badai kontroversi. Meski demikian, publik masih menilai bahwa ucapannya telah mencederai kepercayaan masyarakat. Kini, tantangan terbesar baginya adalah memulihkan reputasi dan menunjukkan kesungguhan dalam menebus kesalahan.
Warganet Ramai-Ramai Memberikan Tanggapan Pedas
Penonaktifan Ahmad Sahroni dari DPR RI oleh Partai NasDem pada 1 September 2025 menuai beragam reaksi dari masyarakat. Publik yang sejak awal menyoroti pernyataan kontroversial Sahroni merasa keputusan ini menjadi konsekuensi logis atas sikapnya yang di nilai arogan.
Gelombang Kritik di Media Sosial
Di media sosial, Warganet Ramai-Ramai Memberikan Tanggapan Pedas. Banyak yang menyebut penonaktifan tersebut sebagai bentuk “hukuman politik” yang pantas. Ungkapan “tolol sedunia” yang pernah di lontarkan Sahroni di anggap telah mencederai martabat rakyat. Tagar-tagar kritis sempat menjadi trending, menandakan bahwa publik benar-benar menaruh perhatian pada kasus ini.
Dukungan untuk Langkah Partai
Sebagian besar masyarakat menilai langkah Partai NasDem sudah tepat dan berani. Mereka menganggap keputusan ini menunjukkan bahwa partai tidak ragu mendisiplinkan kader yang bertindak di luar batas. Beberapa pengamat bahkan menyebut ini sebagai sinyal positif bagi demokrasi, karena memperlihatkan adanya mekanisme koreksi dari dalam partai politik.
Simpati atas Penjarahan Rumah
Meski keras mengkritik ucapan Sahroni, tidak sedikit masyarakat yang menyayangkan aksi penjarahan rumahnya di Tanjung Priok. Tindakan anarkis itu di anggap berlebihan dan tidak bisa di benarkan, karena justru menimbulkan kerugian pribadi yang seharusnya bisa di selesaikan lewat jalur hukum dan politik.
Harapan terhadap Politisi
Banyak suara publik yang menekankan agar kasus ini di jadikan pelajaran bagi politisi lainnya. Mereka berharap wakil rakyat bisa lebih berhati-hati dalam berbicara, menjaga etika, serta menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi maupun emosional.
Secara keseluruhan, reaksi publik terhadap penonaktifan Ahmad Sahroni cenderung mendukung langkah partai, meski tetap mengutuk tindakan anarkis berupa penjarahan rumahnya. Kasus ini menjadi cerminan nyata bahwa masyarakat kini semakin kritis, dan setiap ucapan maupun tindakan politisi akan mendapat sorotan besar dari publik Ahmad Sahroni.