Site icon BeritaTribun24

Budi Arie Kiprah Menteri Mendorong Transformasi Digital Indonesia

Budi Arie
Budi Arie Kiprah Menteri Mendorong Transformasi Digital Indonesia

Budi Arie Setiadi Lahir Di Jakarta Pada 20 April 1969 Dan Menempuh Pendidikan Ilmu Komunikasi Di Universitas Indonesia (UI). Kemudian melanjutkan pascasarjana di Manajemen Pembangunan Sosial. Selama masa kuliah, ia aktif sebagai aktivis mahasiswa: pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI dan Presidium Senat Mahasiswa UI. Keaktifan ini menumbuhkan semangat kritik sosial yang nantinya menjadi landasan karier profesional dan politiknya.

Setelah lulus, Budi Arie terjun ke dunia jurnalisme. Ia pernah bekerja di Media Indonesia serta ikut mendirikan Mingguan Ekonomi Kontan. Di era reformasi 1998, ia mendirikan surat kabar “Bergerak” yang berani menyuarakan perubahan sosial. Selain sebagai wartawan, Budi juga berkiprah di dunia usaha dan perusahaan, menjabat di sejumlah perusahaan telekomunikasi dan bisnis lainnya.

Karier politik Budi Arie dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), lalu dipercaya menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan PDIP DKI Jakarta. Pada Agustus 2013, ia mendirikan Projo (Pro-Joko Widodo), sebuah organisasi relawan yang sangat berperan dalam kampanye Pilpres 2014 dan 2019.

Budi Arie kemudian menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada 2019–2023. Pada 17 Juli 2023, ia diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika menggantikan Johnny G. Plate. Pada Oktober 2024, Budi Arie kembali mendapat tugas penting sebagai Menteri Koperasi di Kabinet Prabowo-Gibran.

Sebagai menteri, Budi Arie menonjolkan kebijakan digital penting, termasuk pembangunan infrastruktur komunikasi di daerah terpencil dan penyaringan konten ilegal seperti judi daring. Namun, kariernya tidak lepas dari kontroversi. Ia pernah terseret dalam isu keamanan siber dan dugaan keterlibatan dalam kasus perjudian online, yang membuat publik dan media memperhatikannya secara serius.

Karir Pemerintahan Budi Arie Terus Menanjak

Budi Arie Setiadi memulai karier politiknya dari akar aktivisme mahasiswa. Saat kuliah di Universitas Indonesia, ia aktif dalam organisasi kampus dan pernah menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI serta Presidium Senat Mahasiswa UI. Setelah lulus, keterlibatannya dalam dunia jurnalisme dan publikasi membantu membangun jaringan dan pengaruh politiknya.

Pada era politik pasca-reformasi, Budi bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP). Di partai tersebut, ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DPD PDIP DKI Jakarta (2005–2010) dan Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta. Peran strategisnya di PDIP mengokohkan posisinya dalam kancah politik nasional.

Tahun 2013 menjadi titik penting ketika ia mendirikan Projo (Pro-Jokowi), organisasi relawan besar pendukung Presiden Joko Widodo. Sebagai Ketua Umum Projo, ia berperan penting dalam mobilisasi dukungan akar rumput untuk Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.

Karir Pemerintahan Budi Arie Terus Menanjak. Ia menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dari Oktober 2019 hingga Juli 2023. Kemudian, pada 17 Juli 2023, Presiden Jokowi menunjuknya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Terbaru, Budi Arie juga menunjukkan kecenderungan akan berpindah partai. Ia menyatakan kesiapan bergabung ke Partai Gerindra, mengikuti perintah Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini dipandang sebagai bagian dari strategi politik jangka panjang, terutama mengingat peran Projo dan kedekatannya dengan dua figur penting, Jokowi dan Prabowo.

Secara keseluruhan, karier politik Budi Arie Setiadi mencerminkan perjalanan dari aktivis dan jurnalis menjadi tokoh relawan berpengaruh, hingga pengambil kebijakan nasional. Dedikasi dan loyalitasnya, terutama dalam mendukung Jokowi, telah menempatkannya sebagai salah satu politisi penting di kancah Indonesia modern.

Kepemimpinannya Di Kenal Melalui Gaya Kerja Yang Lugas

Kepemimpinannya Di Kenal Melalui Gaya Kerja Yang Lugas, loyal, dan berorientasi pada aksi. Latar belakangnya sebagai aktivis mahasiswa membuatnya terbiasa memimpin organisasi dengan pendekatan partisipatif, namun tetap tegas dalam mengambil keputusan strategis. Beberapa karakter kepemimpinannya yang menonjol antara lain:

  1. Gaya Kepemimpinan yang Tegas dan Operasional

Sebagai pemimpin, Budi Arie dikenal cepat mengeksekusi kebijakan dan tidak ragu mengambil langkah tegas. Saat memimpin Kementerian Kominfo, ia sering menyampaikan instruksi langsung untuk mempercepat proses penanganan isu digital, keamanan siber, hingga pengelolaan data. Ia juga mendorong program-program percepatan transformasi digital berjalan lebih efisien.

  1. Loyalitas Tinggi

Budi Arie memiliki reputasi sebagai sosok yang sangat loyal terhadap pemimpin yang ia dukung. Hal ini terlihat sejak ia memimpin relawan Projo dan menjadi salah satu pendukung paling militan Joko Widodo. Loyalitas tersebut membuatnya di percaya memegang jabatan strategis di pemerintahan. Baginya, kepemimpinan berarti kesetiaan pada visi besar yang ingin di capai.

  1. Dekat dengan Akar Rumput

Sebagai pendiri dan Ketua Umum Projo, Budi Arie punya pengalaman membangun jaringan relawan hingga ke daerah-daerah. Hal ini membentuk gaya leadership yang komunikatif dan membumi. Ia terbiasa berinteraksi dengan masyarakat secara langsung, memahami aspirasi mereka, dan menggerakkan kelompok besar berbasis solidaritas dan kerja nyata.

  1. Berorientasi pada Perubahan

Dalam berbagai posisinya, ia banyak menekankan perubahan, terutama terkait pemerataan pembangunan desa saat menjabat sebagai Wakil Menteri Desa. Ia mendorong tata kelola dana desa lebih transparan, produktif, serta memacu inovasi dan pemberdayaan masyarakat lokal.

  1. Kemampuan Membangun Kepercayaan

Salah satu kekuatan terbesarnya adalah kemampuan mendapat kepercayaan dari pemimpin nasional. Mulai dari dunia aktivisme, relawan, hingga jabatan pemerintahan, ia selalu tampil sebagai sosok yang bisa diandalkan. Kemampuan ini membuatnya menjadi figur penting dalam lingkaran strategis politik nasional.

Kontribusi Terbesar Budi Arie Dalam Politik Indonesia

Budi Arie Setiadi adalah salah satu tokoh politik Indonesia yang memiliki peran signifikan dalam dinamika politik nasional, terutama dalam era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kontribusinya terlihat dari berbagai posisi strategis yang ia emban, mulai dari aktivis demokrasi, pemimpin relawan, hingga pejabat pemerintahan.

  1. Membangun Gerakan Relawan Projo

Kontribusi Terbesar Budi Arie Dalam Politik Indonesia adalah ketika ia menjadi pendiri sekaligus Ketua Umum Pro Jokowi (Projo). Organisasi relawan ini menjadi kekuatan besar dalam pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. Di bawah kepemimpinannya, Projo berhasil membentuk jaringan besar relawan hingga tingkat desa, menciptakan model baru dalam politik Indonesia: gerakan akar rumput non-partai yang sangat berpengaruh.

Gerakan ini mempopulerkan gaya politik yang lebih dekat dengan rakyat, memperkuat narasi Jokowi sebagai pemimpin merakyat, dan menjadi salah satu faktor kemenangan besar dalam dua periode.

  1. Mengawal Kebijakan Pemerintah

Sebagai pemimpin relawan dan kemudian pejabat pemerintahan, Budi Arie berperan dalam membantu menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Ia sering menyampaikan sikap politik relawan, mendukung program pemerintah, serta mengajak publik berpartisipasi dalam pembangunan.

Ketika menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), ia ikut mengawal tata kelola dana desa agar lebih transparan dan tepat sasaran.

  1. Mendorong Transformasi Digital

Saat dipercaya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie memiliki kontribusi besar dalam sektor digital. Ia mengarahkan kebijakan penguatan keamanan siber, penataan data nasional, peningkatan literasi digital, serta percepatan transformasi digital di daerah. Di era naiknya ancaman siber dan disinformasi, kontribusinya di bidang ini menjadi sangat relevan.

  1. Memperkuat Demokrasi dan Aktivisme

Sebelum masuk ke lingkaran kekuasaan, Budi Arie dikenal sebagai aktivis mahasiswa 1998. Kontribusinya di masa itu ikut mendorong perubahan politik nasional menuju era reformasi. Pengalaman aktivismenya membentuk karakter politik yang tegas, kritis, dan berpihak pada demokratisasi Budi Arie.

Exit mobile version